Dikerangkai sebagai ”Cahaya Positif”
Ikon demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi akan mempertimbangkan tawaran rezim Myanmar untuk bertemu pemimpin junta.Sikap Suu Kyi itu diungkapkan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), kemarin.
Tawaran untuk bertemu Suu Kyi tersebut diungkapkan junta bersamaan dengan Dewan Keamanan (DK) PBB yang akan membahas masalah represi militer terhadap demonstran di Myanmar.Pemimpin junta Jenderal Senior Than Shwe menyatakan, dirinya bersedia bertemu Suu Kyi jika pemenang Nobel Perdamaian itu mengakhiri dukungan sanksi terhadap rezim.
“Aung San Suu Kyi akan mempertimbangkan tawaran itu dalam ‘cahaya positif’.Ini tergantung Daw (Nona) Aung San Suu Kyi untuk memutuskannya,” ungkap juru bicara NLD Nyan Win,kemarin. Tawaran yang jarang diberikan junta itu diungkapkan pemerintah Myanmar bersamaan dengan persiapan Duta Khusus PBB Ibrahim Gambari melaporkan hasil kunjungannya pada Dewan Keamanan PBB. Pekan ini, Gambari telah melakukan lawatan empat hari ke Myanmar dan telah bertemu pemimpin oposisi dan petinggi militer.
Sementara kemarin,misi khusus Amerika Serikat (AS) di Myanmar Shari Villarosa telah diundang bertemu sejumlah jenderal junta. Villarosa telah diundang ke Naypyidaw, tetapi belum ada penjelasan tentang siapa yang akan ditemuinya. Kemajuan yang dicapai Villarosa dilaporkan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS Sean McCormack. ”Pemimpin junta mulai membuka diri untuk menggelar dialog dengan oposisi,”papar McCormack tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Ketegangan di Myanmar terjadi karena disulut oleh kenaikan harga bahan bakar minyak pada pertengahan Agustus.Buruknya transisi demokrasi di negara yang dulu disebut Burma itu kian memperkeruh suasana. Saat ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan dengan dipimpin biksu, militer menggunakan cara represif untuk meredamnya. China dan India dinilai sebagai negara yang dapat menekan Myanmar menghentikan aksi represif terhadap demonstran.
Namun,keduanya tetap enggan bertindak tegas.Duta Besar China di PBB Wang Guangya masih menganggap krisis di Myanmar sebagai masalah dalam negeri dan menolak ide memberlakukan sanksi keras. ”Tidak ada solusi internasional yang dapat membantu menyelesaikan masalah di sana,”ujar Wang. Sementara India hanya menyerukan agar Aung San Suu Kyi dibebaskan.“Dia dapat berkontribusi menjadikan Myanmar sebagai negara demokratis,” ungkap pemerintah India. Kemarin, dua puluh orang mantan pemimpin dunia,termasuk Lionel Jospin dari Prancis dan Mary Robinson dari Irlandia, mendesak China meng-gunakan pengaruhnya untuk menekan Myanmar.
Mantan pemimpin negara dan pemerintahan itu menyeru melalui surat yang ditujukan pada Presiden China Hu Jintao. Surat itu diberikan melalui mantan Perdana Menteri (PM) Norwegia Kjell Magne Bondevik pada Duta Besar China di Oslo. ”Yang terhormat Presiden Hu.Kami menulis untuk meminta Anda mendukung dialog damai dan inklusif untuk rekonsiliasi nasional di Burma,terkait demonstrasi di seluruh dunia dan penembakan di jalanan kota- kota besar Burma,”tulis para mantan pemimpin tersebut. Mereka menulis,
”Kami yakin China dapat meningkatkan peran konstruktif dalam mempengaruhi rezim militer Burma untuk berpartisipasi dalam dialog damai dengan Aung San Suu Kyi dan NLD serta kelompok etnis.” Dalam surat itu,mereka minta Beijing mendukung seruan internasional pembebasan Aung San Suu Kyi.Mereka mendesak China mendukung resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB untuk memberlakukan embargo senjata pada Myanmar.
Sementara itu, Pemerintah Singapura menyatakan akan mewakili AsosiasiNegara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dalam pertemuan DK PBB membahas Myanmar. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menelepon Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong yang kini menjadi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk membuat pernyataan mewakili organisasi regional tersebut.Ban berterima kasih pada Lee karena Singapura mendukung misi khusus PBB Ibrahim Gambari di Myanmar. “ASEAN sendiri tidak akan cukup kuat, Lee menekankan perlunya kekuatan lain untuk memberi pertimbangan dan mendukung penuh Gambari dan PBB,”ungkap pernyataan pemerintah Singapura,kemarin.
Pemerintah Singapura menjelaskan, Lee telah menulis surat pada pemimpin China,India,dan Jepanguntukmendukungpendapatnya.” Lee mendorong mereka bekerjasamadengan ASEAN dan PBB untuk membantu berbagai pihak di Myanmar mencari jalan keluarbagirekonsiliasinasional,” ujar pernyataan tersebut. (AP/AFP/syarifudin)
Sumber: Seputar Indonesia, Sabtu, 06/10/2007
Suu Kyi Tanggapi Tawaran Junta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar